Muter-muter nyari udang.. Ramadhan kini telah datang.. ;)
September 13, 2008Muter-muter nyari udang..
Ramadhan kini telah datang..
Ramadhan tahun ini, sungguh jauh berbeda dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya, masih teringat saat tahun lalu ber ramadhan di rumah, berkumpul lengkap bersama keluarga, mengikuti kegiatan2 keislaman, ifthar bersama dengan banyak teman dan sahabat, dan tak lupa mudahnya mencari es kelapa muda, kolak, dan es campur (wuiiihh..hihi), tapi ternyata tak ada yang menduga ramadhan kali ini terperosok ke negeri nun jauh dari budaya Islam.
Berpuasa yang hanya dijalani oleh 3 orang muslim dalam 1 kampus, lokasi musholla yang berbeda kota, dan tidak ditemuinya kolak, es kelapa muda dan es campur, awalnya memberi suatu kekhawatiran tersendiri. Mengapa tidak, nuansa ramadhan yang diimpikan dan biasanya sellau hadir, tidak hadir disini.
pertanyaan selanjutnya, jika begitu?lantas mau bagaimana? pulang kampung hanya untuk mengembalikan rasa itu? ah bukan solusi tepat sepertinya, dimana masa-masa semester baru muncul bersamaan dengan awal ramadhan.
Akhir yang dipilih adalah, “ciptakan saja nuansa ramadhan itu!” yap, ciptakan saja! nuansa, suasana merupakan suatu hal yang dapat diciptakan. Menyiasati salat isya dan tarawih berjamaah dengan mengajak rekan ber-3, kami berencana melakukan tarawih dan isya secara berjamaah di ruangan belajar kami, ifthar pun bisa dilakukan bersama-sama, atau dapat juga mengajak teman-teman korea(non muslim) untuk makan bersama di jam saat berbuka, menemani hari-hari dengan mendengar murottal, dan lainnya, sungguh dapat menimbulkan nuansa ramadhan di negeri yang “gersang” ini..
Meyakini bahwa ALLAH yang membuat skenario besar pada hidup kita.. meyakini bahwa tersimpan banyak hikmah dalam setiap bagian kehidupan.. dan meyakini bahwa ramadhan kali ini, dimanapun kita berada, apa yang diberikan olehNYA (keutamaan, pahala dan nikmatnya)tidaklah berbeda..dan terakhir, meyakini bahwa mungkin ini menjadi ramadhan terakhir.. lalu mengapa hanya berputar pada pertanyaan “kok begini ya,,?? kok ga ada ini ya..?? kok..kok..” ah rasanya tidak berguna di saat Ramadhan ini telah hadir..
Semoga ALLAH memberi kemudahan dan mengembalikan rasa yang diimpikan dengan cara yang berbeda… 🙂
10 hari Ramadhan berlalu dengan diam..
September 11, 2008
خَيُْرُآمْمََْْتَعّلََالُقرْآَََوَعّلَمهُ |
“sebaik-baiknya kamu orang yang mempelajari Alquran dan yang mengajarkannya“
َْْذنِْبِهِقّﺪََمَْْقاَََرَمضاََإيمانًًواحِْتَسابًًغُِفََلُُاﺎتَﻣ” |
- Saat berbuka
- Sepertiga malam terakhir
- Memperbanyak istighfar pada waktu sahur
- Mencari waktu mustajab pada hari jumat, yaitu disaat-saat terakhir pada sore hari Jumat
- Duduk antara dizkir, doa dan istighfar di masjid yaitu setelah menunaikan sholat subuh sampai terbit matahari.
Shodaqoh, Infaq, dan Zakat
لﻞلادصةﺔدصةﺔرنن |
“Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan” (HR Al-Baihaqi dan Al Turmudzi)
أجِرَِِغيََْأّنُُﻻيَنُْقُُمِْْأجِِْالصّاِئِِشيئًا” |
مًًآاََلُُمثُْلِنﻦفطََّصاﺋ |
اََالَّنبُِّﱡصَلىﻰالَّلَُُعَليَِِْوَسلَََّإذِااَدَخََاْلَﻌْشرُشََّﱠِمَآَوَأيَْقََأهَلْهَُياﺎَليَْلهَْأحَئَْزَرُﻩو |
Mencari Lailatul Qodr
Malam kemuliaan di rahasiakan waktunya oleh ALLAH SWT. Rasulullah saw bersabda:
“Carilah di sepuluh terakhir bulan Ramadhan, dan carilah ada hari kesembilan, ke tujuh, dan ke lima”, saya berkata, wahai Abu Said engkau ebih tau tentang bilangan”. Abu Said berkata;”Betul’. Apa yang dimaksud dengan hari kesembilan, ketujuh kelima”, Berkata:”Jika seudah lewat 21 hari, maka yang kurang 9 hari, jika sudah 23 yang kurang 7 dan jika sudah lewat 5 yang kurang 5″ (HR Ahmad, Abu Dawud dan Al-baihaqi)
terakhir, Rasulullah berburu pahala dan amal di bulan Ramadhan, namun beliau tetap menyeimbangkan hak-haknya untuk keluarga.
Ya Rabb..Arrahman Arrahiim..terimalah segala amal yang telah amba usahakan, dan berikan kesempatan pada hamba untuk beramal lebih baik lagi, bertemu Lailatul qadr mu, dan menjadi pemenang di penghujung RamadhanMu” Amin
As a Moslem..
July 30, 2008Menjadi seorang muslimah..
Menjadi seorang muslimah ketika di Indonesia merupakan suatu hal yang biasa, biasa karena seperti yang kita tahu 80% masyarakat Indonesia adalah seorang muslim. Dimana saja bisa ditemui masjid, wanita berjilbab, musholla, sekolah muslim, restoran halal, ah itu suatu hal yang biasa. Ya, karena banyak, maka menjadi biasa.
Menjadi seorang yang shaleh di lingkungan yang mayoritas muslim, mungkin merupakan hal yang mudah (walaupun tidak semudah itu), ya jauh lebih mudah ketimbang berusaha menjadi orang yang sholeh di lingkungan di mana susah sekali ditemukan masjid, bahkan jarang sekali menemukan muslim.
Sesuatu akan terasa berharganya saat sesuatu itu sudah tidak ada di tangan kita
ya begitulah kira-kira yang dirasakan saat berada jauh dari Indonesia. Sesuatu yang dulu dirasakan sangat biasa, kini menjadi sesuatu yang sangat mahal harganya. Pergi ke masjid, bertemu muslim, makan dengan tenang di mana saja, bahkan hanya untuk mendengar adzan.. mahal.. mahal sekali harganya..
Menjadi orang “Asing”, yup. tak ada salahnya.. menjadi orang yang berbeda.. ternyata mengasyikkan.. paling tidak kita memiliki “trade mark” tersendiri.. ya.. dengan busana jilbab di tanah korea.. itu merupakan ciri khas tersendiri.. menutup seluruh bagian tubuh di saat musim dingin, bahkan tetap menutup seluruh aurat di saat musim panas merupakan kewajiban bagi seorang muslimah, dan Islam itu bukan hanya berlaku di Indonesia, tapi ketika kita jauh sekalipun, ISLAM..I’m still a moslem.
Mengambil banyak hikmah.. mungkin itulah sikap dan pikiran bijaksana akan kondisi saat ini. Tetap bertahan ditengah banyaknya orang yang mepertanyakan bahkan menggugat, “kenapa kamu tetap memakai itu semua, yang menutup kepala hinga kaki ditengah panas terik seperti ini?”, menjadi santapan sehari-hari yang akhirnya kita bisa menghadapinya dengan menjawab sebisa mungkin untuk menjelaskan dan penuh senyuman, menunjukkan kepada teman dan masyarakat di sini bahwa dengan tetap berbusana takwa, tidak muncul beban atau keterbatasan dalam berinterkasi dengan sesama..
Ya.. Isyhadu bi ana muslimun.. saksikanlah, aku adalah seorang muslim..
saatnya mencoba menunjukkan kepada sesama, seperti apa islam yang sesungguhnya.. yang jauh dari kekejaman, teror, pembantaian.. Islam, agama suci yang disebarkan oleh Rasulullah.. yang mengajarkan kita bersikap lemah lembut dan berkasih sayang terhadap sesama.. yang mengajarkan kebersihan lahir(fisik) dan bathin.. yang mengajarkan kejujuran, keteguhan untuk melaksanakan janji yang telah diucapkan.. ya itulah islam..